Keraton Kanoman Cirebon

Lonceng Gajah Mungkur

Lonceng Gajah Mungkur

Lonceng Gajah Mungkur: Warisan Bersejarah di Keraton Kanoman Cirebon.

Lonceng Gajah Mungkur adalah salah satu bangunan bersejarah yang menjadi bagian dari kompleks Keraton Kanoman, Cirebon. Terletak di sebelah selatan Langgar Dalem Keraton, bangunan ini memiliki fungsi penting pada masanya sekaligus menyimpan kisah menarik yang menjadi daya tarik wisata budaya.

Sejarah Lonceng Gajah Mungkur.

Pada awalnya, Lonceng Gajah Mungkur berfungsi sebagai garasi kendaraan Sultan Kanoman. Kendaraan yang dimaksud adalah kereta kuda yang digunakan oleh Sultan Kanoman dan keluarganya untuk perjalanan resmi atau kegiatan kerajaan lainnya. Keunikan bangunan ini tidak hanya terletak pada fungsinya, tetapi juga pada elemen bersejarah yang menghiasi bagian atasnya.

Di atas bangunan ini terdapat sebuah lonceng perunggu yang menjadi simbol persahabatan dan penghormatan. Lonceng tersebut merupakan hadiah dari Gubernur Jenderal Inggris, Sir Thomas Stamford Raffles, kepada Sultan Komarudin I (Sultan Kanoman VI). Hadiah ini mencerminkan hubungan diplomatik yang pernah terjalin antara Keraton Kanoman dan pemerintahan kolonial Inggris pada awal abad ke-19.

Filosofi Lonceng Gajah Mungkur.

Nama "Gajah Mungkur" sendiri memiliki filosofi yang menarik. "Gajah" melambangkan kekuatan dan kebesaran, sedangkan "Mungkur" berarti berpaling ke belakang. Kombinasi nama ini diyakini menggambarkan kebijaksanaan Sultan dalam memimpin, dengan selalu mengingat sejarah dan menghormati nilai-nilai leluhur.

Lonceng Gajah Mungkur bukan hanya sekadar bangunan, tetapi juga bagian dari cerita panjang perjalanan sejarah Keraton Kanoman. Tempat ini menawarkan pengalaman unik bagi para pengunjung yang ingin memahami lebih dalam tentang budaya, sejarah, dan tradisi Cirebon.
Previous Post Next Post