Keraton Kanoman Cirebon

Paseban

Paseban

Paseban: Pusat Tradisi dan Pengambilan Keputusan dalam Kesultanan.

Paseban adalah salah satu tempat yang memiliki fungsi penting dalam struktur sosial dan budaya Kesultanan. Secara historis, Paseban digunakan sebagai tempat seba, yaitu pertemuan masyarakat, pejabat, dan jajaran Kesultanan untuk menghadap Sultan. Di sini, mereka dapat menyampaikan pengaduan, mengajukan permohonan, serta menyelesaikan berbagai perkara hukum melalui peradilan yang dipimpin oleh Sultan.

Sebagai salah satu pusat aktivitas Kesultanan, Paseban mencerminkan kearifan lokal dan sistem pemerintahan tradisional yang berbasis pada keadilan dan keterbukaan.

Fungsi Paseban dalam Tradisi Kesultanan Saat Ini.

Seiring berjalannya waktu, fungsi Paseban berkembang menjadi tempat pelaksanaan berbagai tradisi budaya yang masih dilestarikan hingga kini. Beberapa tradisi penting yang rutin dilaksanakan di Paseban antara lain:
  1. Ngapem: Tradisi membuat dan membagikan kue apem sebagai simbol permohonan maaf dan penyucian diri.
  2. Bubur Suro: Ritual yang diadakan pada bulan Muharram, di mana bubur suro dibuat dan dibagikan sebagai wujud rasa syukur dan doa keselamatan.
  3. Memayu: Upacara adat untuk membersihkan dan mempercantik lingkungan, melambangkan harmoni dan keseimbangan dengan alam.
  4. Pitulikuran: Kegiatan spiritual yang berlangsung pada malam ke-27 bulan Ramadan, sebagai bagian dari peringatan malam Lailatul Qadar.
  5. Buang Takir: Tradisi simbolis membuang wadah daun pisang yang melambangkan pembersihan diri dari hal-hal buruk.

Paseban sebagai Simbol Harmoni Tradisi dan Kehidupan Modern.

Meskipun fungsi utamanya telah berubah, Paseban tetap menjadi tempat yang merepresentasikan nilai-nilai luhur Kesultanan. Tradisi yang berlangsung di sini tidak hanya menjadi warisan budaya yang berharga, tetapi juga daya tarik wisata budaya bagi masyarakat lokal maupun wisatawan.
Previous Post Next Post