Mande Mastaka: Simbol Kebesaran dan Kewibawaan Sultan di Keraton Kanoman Cirebon.
Mande Mastaka adalah salah satu tempat paling sakral di Keraton Kanoman Cirebon yang memiliki nilai simbolis tinggi. Nama "Mande Mastaka" berasal dari bahasa Sanskerta, di mana "Mande" berarti tempat dan "Mastaka" berarti kepala. Tempat ini dirancang secara khusus untuk menunjukkan kebesaran, kewibawaan, dan otoritas seorang Sultan atau Raja.
Fungsi dan Keistimewaan Mande Mastaka.
Mande Mastaka berfungsi sebagai tempat khusus bertahtanya Sultan dalam berbagai acara resmi dan seremonial kerajaan. Tempat ini menjadi simbol supremasi seorang pemimpin dan lambang tertinggi dari kedudukan seorang Sultan dalam hierarki kerajaan.
Keistimewaan dari Mande Mastaka adalah aturan sakral yang mengelilinginya:
- Hanya Sultan yang Boleh Duduk di Mande Mastaka: Tidak ada seorang pun, baik dari kalangan pejabat tinggi, bangsawan, maupun rakyat biasa, yang diizinkan untuk duduk atau menempati tempat ini kecuali Sultan sendiri.
- Lambang Kewibawaan dan Kepemimpinan: Keberadaan Mande Mastaka mencerminkan penghormatan tinggi kepada Sultan sebagai pemimpin spiritual, politik, dan budaya di Keraton Kanoman.
Arsitektur dan Lokasi Mande Mastaka di Keraton Kanoman Cirebon.
Mande Mastaka terletak di tempat yang strategis dalam kompleks Keraton Kanoman, sering kali menjadi pusat perhatian dalam upacara adat. Desainnya memadukan gaya arsitektur tradisional khas Cirebon, dengan ukiran-ukiran yang melambangkan nilai-nilai kebesaran dan spiritualitas.
Bagian atas Mande Mastaka biasanya dihiasi dengan elemen dekoratif yang menggambarkan kemuliaan seorang Sultan. Tata letaknya yang menonjol juga menegaskan peran sentralnya dalam setiap kegiatan adat dan kerajaan.
Mande Mastaka dalam Upacara Kerajaan.
Mande Mastaka menjadi saksi dari berbagai acara penting yang berlangsung di Keraton Kanoman, seperti:
- Upacara Penobatan Sultan: Sebagai tempat di mana Sultan resmi dikukuhkan sebagai pemimpin kerajaan.
- Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW: Salah satu tradisi besar di Keraton Kanoman, di mana Sultan memimpin acara dari Mande Mastaka.
- Ritual Adat dan Seremonial Kerajaan Lainnya: Sebagai pusat kegiatan yang menegaskan peran Sultan sebagai pemimpin utama.