Bangsal Sekaten: Tempat Bersejarah Pemutaran Gamelan Pusaka.
Di sebelah timur Mande Manguntur, terdapat bangunan bersejarah yang dikenal sebagai Bangsal Sekaten. Bangunan ini memiliki peran penting dalam tradisi Kesultanan, karena menjadi tempat pementasan Gamelan Sekaten, salah satu gamelan pusaka yang sarat nilai historis dan budaya.
Gamelan Sekaten merupakan karya agung Sunan Kalijaga, salah satu Walisongo yang berkontribusi besar dalam penyebaran ajaran Islam di Jawa. Pementasan gamelan ini rutin dilaksanakan pada tanggal 8 hingga 12 bulan Maulud (Rabiul Awal) dalam kalender Hijriah. Tradisi ini menjadi bagian integral dari perayaan Sekaten, sebuah ritual budaya yang dipenuhi makna religius dan filosofi mendalam.
Makna Kata "Sekaten" dan Filosofinya.
Nama "Sekaten" berasal dari kata "Syahadatain", yang merujuk pada dua kalimat syahadat, yaitu pengakuan keimanan dalam Islam. Hal ini mencerminkan misi utama perayaan Sekaten, yaitu memperkuat keimanan dan memperkenalkan nilai-nilai Islam kepada masyarakat melalui pendekatan seni dan budaya.
Pesona Bangsal Sekaten dan Gamelan Pusaka.
Bangsal Sekaten tidak hanya menjadi tempat pelestarian tradisi, tetapi juga menjadi daya tarik wisata budaya yang menarik perhatian masyarakat lokal maupun wisatawan dari berbagai daerah. Gamelan Sekaten, dengan alunan suaranya yang khas, membawa suasana sakral sekaligus meriah, menciptakan pengalaman spiritual yang mendalam bagi setiap pengunjung.
Sebagai salah satu warisan budaya Kesultanan, Bangsal Sekaten dan tradisi Gamelan Sekaten mencerminkan harmoni antara seni, agama, dan tradisi lokal. Tidak heran, tempat ini menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi bagi para pencinta budaya dan sejarah.